Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Penghormatan (disesuaikan)
1. Forkompimda Pamekasan yang hadir
2. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan
beserta Jajaran
3. Para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan,
tokoh pemuda
4.
Kepala Sekolah dan atau utusan sekolah-sekolah yang hadir
5. Wartawan, hadirin yang berbahagia
Alhamdulillah, dst.
Sholatullah,, dst.
Hadirin, Undangan Delegasi
Sekolah-sekolah yang berbahagia
Sebagaimana kita mafhumi bersama, bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai kelanjutan dari Millennium
Development Goals
(MDGs).
SDGs yang disepakati
oleh negara-negara pada sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-70 pada
tahun 2015 menjadi sejarah
baru dalam pembangunan global, selain merupakan sebuah kesepakatan yang ambisius,
SDGs memiliki tujuan
pembangunan universal baru yang dimulai pada tahun 2016 hingga tahun 2030.
SDGs membawa
5 prinsip-prinsip mendasar yaitu 1) People (manusia), 2) Planet (bumi), 3)
Prosperty (kemakmuran), 4) Peace (perdamaian), dan 5) Partnership (kerjasama). Artinya,
SDGs merengkuh tujuan social, ekonomi dan lingkungan sekaligus.
Hadirin yang berbahagia
Hari ini kita berkumpul, dalam rangka pembinaan sekolah adiwiyata, untuk
mencapai adiwiyata tingkat provinsi, nasional, mandiri dan asia.
Apa itu sekolah Adiwiyata?. Tentu bapak-ibu sudah tidak asing lagi, dimana
sekolah Adiwiyata merupakan sekolah dengan system yang diterapkan untuk
terwujudnya warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik demi
mendukung sustainable development.
Dalam konteks ini, sekolah didorong untuk; Menciptakan
kondisi yang lebih baik,
artinya sekolah menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran
warga sekolah (Guru, Murid, Orang Tua wali murid, dan warga masyarakat) dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup;
Mendorong
dan membantu sekolah agar dapat ikut serta
melaksanakan
upaya pemerintah dalam melestarikan lingkungan hidup dalam pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi yang akan
datang; serta mendorong warga
sekolah turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan
hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.
Hadirin Yang berbahagia
Dalam kerangka SDGs, Sekolah Adiwiyata menemukan relevansinya, karena
secara substansial, secara nilai, sekolah adiwiyata merupakan pengejawantahan
dari upaya mewujudkan 3 tujuan besar SDGs, yaitu tujuan social, ekonomi dan
lingkungan.
Kita patut berbangga, karena Indonesia menjadi salah satu inisiator dan
bahkan menjadi role model,
pelaksanaan SDGs secara inklusif.
SDGs mentransformasikan cara pandang dan metode baru dalam pembangunan.
Dimana target SDGs tidak mungkin hanya dicapai oleh karena kerja keras
pemerintah semata, untuk mewujudkan target-target SDGs, diperlukan sinergi
dengan organisasi masyarakat sipil, media, bisnis, filantropi serta lembaga
pendidikan. Lebih dari itu, budaya dan perilaku masyarakat perlu
ditransformasikan menjadi sustainable
behaviour.
Artinya, untuk menyelesaikan satu persoalan diperlukan kontribusi
berbagai sektor. Sebagai contoh, mewujudkan Pamekasan Bajjreh, tidak mungkin
dikerjakan pemerintah sendirian. Persoalan ini membutuhkan peran bukan hanya
sektor infrastruktur dasar akan tetapi membutuhkan sector pendidikan, sector
kesehatan serta sector-sektor terkait lainnya, termasuk, partisipasi masyarakat
sipil.
Hadirin yang Berbahagia
Paradigma pembangunan masa kini, telah jauh meninggalkan paradigma
pertumbuhan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi, meski dengan mengorbankan
lingkungan hidup, bahkan yang lebih ekstrim, meski dengan merusak alam yang
menjadi tumpuan hidup manusia.
Pembangunan masa kini, selain menjadikan manusia sebagai objek dan
subjek sekaligus, harus memiliki perspektif environment (berperspektif
lingkungan).
Menjadi tanggungjawab semua pihak untuk mewujudkan pembangunan
berperspektif lingkungan, termasuk didalamnya lembaga pendidikan, baik itu
sekolah formal maupun pondok pesantren.
Lembaga pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah, bertanggungjawab bagi
penanaman paradigm pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Melalui Program Adiwiyata, sekolah dapat; Membentuk perilaku warga sekolah yang sensitive lingkungan; Meningkatkan
effisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah; Meningkatkan penghematan sumber dana
melalui pengurangan sumber daya dan energi; Meningkatkan kondisi belajar mengajar
yang lebih nyaman dan kondusif bagi seluruh warga sekolah; Menciptakan kondisi kebersamaan bagi
semua warga sekolah; Menghindari
berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah; serta Menjadikan tempat
pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang baik, dan benar.
Hadirin yang berbahagia
Dalam 5 tahun kedepan, kami akan bekerja keras mewujudkan Pamekasan
Rajjreh, Bajjreh dan Parjugeh. Untuk itulah, target ambius tersebut harus
mendapatkan dukungan dari panjenengan semua melalui program sekolah Adiwiyata
ini.
Melalui program adiwiyata, kami berharap akan lahir generasi yang
mencintai dan melestarikan lingkungan dengan segala caranya, akan terbangun
lembaga-lembaga pendidikan yang termanage dengan perspektif lingkungan. Dengan
demikian, mewujudkan Pamekasan yang Bajjreh, Pamekasan yang Rajjreh, Pamekasan
yang Parjugeh, Pamekasan Hebat dengan terwujud dengan mudah.
Akhirnya, kami berharap, bapak-ibu semua dapat mengikuti kegiatan ini
dengan khidmat dan tuntas. Panitia (dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup)
memiliki target yang jelas dan terukur dalam kegiatan ini, bukan sekedar
menjadi rutinitas belaka.
Mari bersaing dan berlomba untuk menciptakan prestasi baru, mari kita
dorong sekolah-sekolah berperspektif lingkungan, kita rebut status Sekolah
Adiwiyata, tingkat provinsi, nasional, mandiri dan asia.
Tak ada persoalan yang bisa
diselesaikan sendirian, tak kenikmatan tanpa kebersamaa, dan tak keberhasilan
tanpa peran serta yang lainnya.
Kekuatan kita, adalah Kebersamaan
kita.
Mari bergandengan tangan, Menuju
Pamekasan Sejahtera, Pamekasan Hebat.
Wallahulmuawafi
Ila Aqwamittthorieq
Wassalamu
‘Alaikum Wr. Wb.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar