MAPCLUB

Sabtu, 30 Juni 2018

Interaksi Sosial


1.1       Latar Belakang Masalah
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain.
Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll).
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak.
1.         SOERJONO SOEKANTO
Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok

2.         KIMBALL YOUNG & RAYMOND W. MACK
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya

3.         BONNER
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.

4.         Pengertian Interaksi Sosial Menurut Shaw

Menurut Shaw, arti interaksi sosial adalah suatu proses interaksi, pertukaran ide, dan perilaku yang memengaruhi satu sama lain. Setiap pola interaksi sosial ditujukan untuk memengaruhi individu lain.
5.         Pengertian Interaksi Sosial Menurut Basrowi   

Basrowi menerangkan interaksi sosial sebagai hubungan yang dinamis, dan terdapat macam-macam interaksi sosial yaitu individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, maupun individu dengan kelompok. Bentuk interaksi yang terjadi tidak harus selalu mengenai hal positif, tetapi bisa juga dalam bentuk perselisihan, konflik, pertikaian, dsb.
6.            Gilin

Gilin berpendapat bahwa pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yang dinamis serta menyangkut hubungan antar individu dan juga kelompok atau dapat menyangkut hubungan antarkelompok.

7.            Macionis

Pengertian interaksi sosial merupakan suatu proses bertindak serta membalas tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam sebuah hubungan dengan orang lain.
3.1       Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
1.    Interaksi antara individu dengan individu
Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
2.    Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.
3.    Interaksi antar kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
3.2       Ciri-ciri Interaksi Sosial
Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas, kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna, adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :
Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver).
Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara pengirim dan penerima.
Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut. Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.
Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial Menurut Gibson (1996) desain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :
1.     Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.
2.     Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.
3.     Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.
4.     Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang bersifat melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi.

3.3       Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
1.        Faktor Internal
a.    Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b.    Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c.    Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d.    Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

2.    Faktor Eksternal
a.    Imitasi
Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
b.    Identifikasi
Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
c.    Sugesti
Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir panjang.
d.    Simpati
Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.
e.    Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
f.     Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

3.4       Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial yang pokok ada 3 yaitu :
Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu :
a.   Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b.   Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c.    Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
a.     Tindakan rasional instrumental
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
b.     Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
d.     Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
e.     Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.

3.5       Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial
Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif.
Proses/interaksi Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan dan kerja sama. Proses ini disebut juga sebagai proses yang positif. Beberapa proses sosial yang bersifat asosiatif adalah :
a.    Akulturasi (acculturation)
Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan asing/kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
c.    Asimilasi
Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat perbedaan kebudayaan diantara kedua belah pihak, ada proses saling menyesuaikan, ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:
1.            Toleransi
2.            Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3.            Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4.            Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.            Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.            Perkawinan campuran (amalgamation)
7.            Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:
1.            Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
2.            Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain
3.            Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
4.            Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
5.            Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
6.            Adanya perasaan in-group yang kuat
7.            Adanya diskriminasi
8.            Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok

d.    Kerja sama (cooperation)
Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi sosial karena interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan bersama.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
1.            Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
2.            Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3.            Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
4.            Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.

e.    Akomodasi
Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk meredakan atau memecahkan konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
1.            Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.
2.            Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan.
3.            Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.
4.            Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.
5.            Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
6.            Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
7.            Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
8.            Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
9.            Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
10.         Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

Proses/interaksi sosial disosiatif
Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu :
a.     Konflik Sosial/pertentangan
Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
b.     Persaingan (competition)
Merupakan suatu proses sosial yang melibatkan mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman/kekerasan.

c.      Kontrovensi
Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara persaingan dan konflik. Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak senang, baik secara terbuka/sembunyi-sembunyi. Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang ada di antara konflik dan persaingan. Adapun bentuk kontravensi ada 5, antara lain :
1) Kontravensi bersifat umum. Contoh : penolakan, gangguan terhadap pihak lain, perbuatan kekerasan, dan lain sebagainya.
2) Kontravensi bersifat sederhana. Contoh : memaki-maki, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Kontravensi bersifat intensif. Contoh : penghasutan, mengecewakan pihak lain, dan lain sebagainya.
4) Kontravensi bersifat rahasia. Contoh : mengumumkan rahasia yang dimiliki pihak lain, berkhianat, dan lain sebagainya.
5) Kontravensi bersifat taktis. Contoh : provokasi, mengganggu pihak lawan, intimidasi, dan lain sebagainya.

3.6       PROSES INTERAKSI SOSIAL

Proses interaksi sosial dapat terjadi apabila pihak-pihak yang berinteraksi melakukan komunikasi dan kontak sosial. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial seperti imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, dan motivasi, memengaruhi kemungkinan terjadinya proses interaksi sosial.
Dalam teori interaksi sosial, terdapat empat unsur yang wajib dimiliki, yaitu:
§  Sender (Pengirim Pesan) atau communicator adalah individu / pihak yang mengirimkan pesan kepada orang lain.
§  Receiver (Penerima Pesan) atau communicant adalah individu / pihak yang menerima pesan dari sender.
§  Message (Pesan) adalah informasi yang disampaikan oleh sender ke receiver.
§  Media adalah sarana yang digunakan oleh sender untuk menyampaikan pesan kepada receiver, contohnya komunikasi langsung, surat, telepon genggam, dan lainnya.
§  Feedback (Umpan Balik) adalah reaksi receiver setelah menerima pesan. Feedback adalah satu-satunya unsur yang tidak wajib dimiliki saat berkomunikasi.
Berikut adalah proses terjadinya interaksi sosial berdasarkan unsur tersebut:
1.    Sender  menggunakan sebuah media komunikasi untuk mengirimkan pesan kepada receiver.
2.    Receiver menerima pesan yang telah dikirimkan oleh sender.
3.    Receiver memberian umpan balik (reaksi) terhadap pesan yang dikirimkan oleh sender.
Proses yang terjadi bisa berupa kejadian-kejadian asosiatif maupun disosiatif.

3.7       FUNGSI, MANFAAT, DAN TUJUAN INTERAKSI SOSIAL

Terdapat berbagai fungsi dan manfaat interaksi sosial yang menjadi tujuan mengapa orang-orang berinteraksi:
1.    Mampu meniru kebudayaan positif orang lain agar dapat lebih maju
2.    Menghindari pertengkaran dengan mencari solusi dari suatu masalah dan merundingkannya dengan orang yang bersangkutan
3.    Dapat menjalin kerja sama yang baik dengan orang lain
4.    Menjalin hubungan-hubungan khusus dengan orang lain (seperti rekan bisnis, calon pembeli, atau peluang bisnis lainnya)
5.    Menjalin hubungan yang erat dengan teman dan keluarga




3.8       CONTOH INTERAKSI SOSIAL INDIVIDU DENGAN INDIVIDU

Di kehidupan sehari-hari, terdapat dua jenis interaksi sosial yaitu secara langsung dan simbolis. Interaksi langsung terjadi dengan adanya kontak fisik dan tatap muka secara langsung, bisa saja dalam bentuk menepuk, menarik, memukul, atau bahkan membunuh orang lain.
Sedangkan interaksi yang dilakukan secara simbolis menggunakan bahasa sebagai media utamanya, baik bertatap muka secara langsung atau tidak langsung. Interaksi simbolis bisa terjadi melalui berbagai media seperti mengirim email, telepon, bertukar pesan di media sosial, dan sebagainya.
1.    Contoh Interaksi Sosial Dalam Masyarakat
Lingkungan masyarakat sangatlah luas dan mencakup banyak sekali orang di dalamnya. Terdapat individu-individu dari berbagai status dan kalangan.
Hampir setiap saat terjadi interaksi, seperti saat membeli makanan, membayar parkir, atau berbicara dengan orang lain.
Tingkat interaksi yang terdapat di dalamnya lebih banyak dan lebih kompleks. Bentuk interaksi asosiatif yang dapat terjadi pada lingkungan masyarakat dapat berupa gotong royong atau kerja sama.
Selain itu ada juga bentuk interaksi disosiatif yang terdapat dalam masyarakat, contohnya: persaingan, pertentangan, atau kontravensi.
2.    Contoh Interaksi Sosial di Sekolah
Lingkungan sekolah juga sering memiliki interaksi sosial di dalamnya. Pelaku-pelaku kontak sosial pada lingkungan sekolah adalah siswa, guru, kepala sekolah, dan pegawai tata usaha.
Proses interaksi yang dapat terjadi pada lingkungan sekolah adalah komunikasi antar siswa, tanya jawab antar guru dan siswa, dan meeting antar kepala sekolah dan guru-guru.

3.    Contoh Interaksi Sosial Pada Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah contoh lingkungan sosial yang sangat kecil. Pelaku-pelaku kontak sosial yang terdapat pada lingkungan keluarga adalah ayah, ibu, anak, dan anggota-anggota keluarga lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh interaksi sosial pada lingkungan keluarga adalah berbicara, menyapa, bercengkrama, dan lain-lain.

3.9       Tindakan Sosial


Tindakan sosial merupakan perilaku seseorang untuk dapat mendapatkan tujuan subjektif dirinya. Contoh : sejak kecil manusia sudah dapat melakukan tindakan sosial yaitu seperti membagikan makanan dengan teman ataupun memberikan sesuatu kepada seorang pengemis. Tindakan sosial manusia dapat diperoleh dengan cara proses belajar serta proses pengalaman yang berasal dari orang lain. Hal ini, pada dasarnya suatu tindakan sosial dapat untuk dibedakan menjadi 4, antara lain :

1.            Bersifat rasional (instrumental)
Bersifat rasional artinya suatu tindakan sosial yang dilakukan dengan pilihan serta pertimbangan secara sadar guna meraih hasil yang efisien.
2.            Berorientasi nilai
Yaitu dengan memperhitungkan manfaat yang didapat, namun tujuan yang hendak dicapai tidak dipertimbangkan.
3.            Tradisional
Tindakan sosial yang memakai pertimbangan kondisi kebiasaan yang baku serta ada di masyarakat, contohnya upacara adat.
4.            Afektif
Tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya tersebut dikuasai oleh emosi atau perasaan, dengan tidak memikirkan pertimbangan yang matang.
4.1       Kesimpulan
Berdasarkan tahap-tahap yang kami tempuh melalui pembahasan dan penjelasan yang bertujuan untuk mengembangkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1.     Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
2.     Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu.
3.     Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
4.     Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSIALISASI, BIMTEK DAN PEMBINAAN CABOR FORMI

TANTANGAN FORMI KEDEPAN LEBIH BESAR TERUTAMA  RENCANA PERUBAHAN DARI FEDERASI OLAHRAGA REKREASI MASYARAKAT INDONESIA ( FORMI ) MENJADI KOMIT...